
Pernahkah merasakan suatu saat rasanya ingin menangis. Tanpa ada alasan, hanya ingin menangis. Saya mendapati dirinya akhir-akhir ini menangis untuk hal-hal indah yang barusan saya alami, untuk rasa syukur dan kesempurnaan alam yang Tuhan ciptakan, untuk rangkaian kehidupan yang sudah digariskan untuk saya jalani. Saya menangis karena diijinkan merasakan semua emosi jiwa ini, sendirian, dengan mandiri. Pernah berulangkali saya menyebutkan analogi hidup ibarat titik-titik yang kemudian merangkai? Saya semakin menyadari semua hakikat hidup itu.
Menangis juga katanya bikin awet muda. Nah loh, saya pun tak punya dasar ilmiahnya, yang pasti dengan menangis kita bisa mengembalikan mood, mengeluarkan racun karena seyogyanya air mata orang yang sedang stress itu mengandung racun, dan juga melegakan perasaan. Kapan saat saya menangis? Jujur saya paling suka nangis di perjalanan pulang dari lab menuju rumah saya. Malam-malam di sepanjang jalanan sepi. Saya membebaskan hati saya untuk meneriakkan apapun yang mengganjal, stress yang menekan, mood yang terkekang, kangen yang menyesakkan. Lega.
Kehidupan lab yang sangat tidak ber-perikemanusiaan juga kadang memaksa saya ingin menangis. Dan itu sukses saya lakukan di masa-masa penelitian thesis saya. Rasanya sangat memalukan, menangis di depan teman-teman lab yang sejatinya pun punya beban yang hampir sama dengan saya. Kadang malah akhirnya kita saling beradu tangis juga, mungkin merasa senasib sepenanggungan barangkali.
Jadi kalo rasa-rasanya ingin nangis, ingin melegakan perasaan, ingin mengeluarkan racun atau mau awet muda, mari menangis… trus liatin video ini juga.. dijamin ga bakalan nangis.. malah ngakak guling-guling mesti… hehehhehe…
Love u all, guys.. kadang-kadang saya juga nangis haru gitu liat banyaknya orang-orang muda Indonesia yang kreatif2 banget… Think positive, always.. Love that..!!!
0 komentar:
Post a Comment