January 12, 2013

Demi Ucok! Demi Kamu!

by uLLy di 7:22 pm 0 komentar
12 Januari 2013
Finally weekend lagi, hujan lagi, males lagi. Rangkaian ini sukses membuat saya terdampar di kamar yang sempit ini sedari melek. Bener-bener melata di atas tempat tidur seharian, ke kamar mandi Cuma numpang pip*s doang – tempat tidur lagi – dapur (bikin hot cokelat n omelet) – tempat tidur lagi. Males.

Nah, mumpung baru ajah selesai mandi, udah agak segeran plus wangi dan sudah bisa diajak mikir, saya pengen review tentang film Demi Ucok yang sedang tayang sedari 3 januari kemaren di bioskop. Sebagai salah satu perempuan batak dan kebetulan belum menikah pulak, saya sudah menanti-nantikan kapan bisa nonton film ini secara utuh. Trailer-nya bahkan sudah diunduh pun dari Youtube sedari tahun lalu.
Saya nonton dengan pacar saya, yang kebetulan juga bukan orang batak. Setelah dibujuk dengan aksi sedikit ngambek, jadilah si pacar ikut nonton. Aslinya mah ga pernah suka nonton, jadi kalau ada film bagus, saya mesti dengan sangat legowo untuk nonton sendiri.

Let’s start this review for it’s synopsis: Ceritanya tentang seorang mak Batak (Mak Gondut) yang divonis dokter hanya punya sisa hidup satu tahun lagi. Padahal dia punya anak cewek batak yang belum menikah, makanya dia berjuang untuk mencari menantu “Ucok” Batak untuk putrinya itu. Sedang si anak cewek (Glo), malah ga pengen nikah, tapi pengennya bikin film. Bisa dibayangkan bagaimana “perang” yang terjadi antara mak dan anak ini.

Kita mulai dari alur cerita-nya yah: secara keseluruhan ini film yang simple, jujur dan dibikin se-natural mungkin. Mulai dari bahasa batak dan logat-nya yang ga dibuat-buat. Ga kayak biasanya, tiap ada film yang perannya sebagai orang batak, pasti deh logat-nya akan “sangat lebay”. Yah, kalau semisal mamak saya ikut nonton, dia pasti ngakak lebih kenceng deh, karena emang ekspresi yang ditampilkan emang “batak banget”. Keseluruhan cerita diisi dengan percakapan yang kocak namun ngena banget, sampai yang bikin rasanya saya “mrebes mili”-pengen nangis di-bagian akhir cerita.

Ada beberapa statement yang paling saya suka di film ini, diantaranya: “Cuma ada tiga tujuan hidup cewek Batak: kawin sama Batak, bikin anak Batak dan nyari menantu Batak.”
“Semua di dunia ini ada yang punya Glo, Kau ajah ga ada yang punya!” # jleeeebbbb
Aseli, itu ngakakkk bangettttt…

Kekurangan dalam film ini tetep ada, diantaranya :akting Glo yang memang masih perdana main film, memang masih terkesan kaku. Lebih nyaman liat akting Mak Gondut. Dia punya “power” ditiap scene yang ada. Kemudian, film ini sangat “indie” banget, proses editing yang “serba terbatas namun tidak dipaksakan.” Well-done. Oh yah, ada juga penampilan dari Aisyah dan Cina loh… mereka yang main di film Cin(T)a kemaren. Kangen juga melihat mereka berdua, Cuma kehadiran Nikki yang berperan sebagai cewek lesbi dan Acun yang menang “Idol2-an”kesannya hanya sebagai “penggembira” saja. Saya ga terlalu melihat kehadiran mereka punya keterikatan khusus dengan konflik antara Glo dan Mak Gondut.

Selama nonton, saya seperti melihat Glo dalam diri saya. Nasib-nya yang sudah diwanti-wanti untuk nikah sama cowok Batak. Mimpi Glo juga mirip sama saya, meski mimpi ingin mewujudkan cita-cita saya jadi: “ Doktor-cantik” hahhahaaa. Cuma yah itu, saya malah kepengen banget nikah tahun ini, tapi sama pacar saya yang bukan Batak ini. Gimana dunk ..*curcolllll

Oh yah, tadi saya bilang saya suka adegan akhir di film ini yang bikin saya aseli pengen nangis. Ada lagu yang sering dinyanyikan di gereja yang ada di Buku Ende HKBP Judulnya “Dung sonang rohangku”. Liriknya sangat menguatkan. Ahh… ini bagian yang saya tunggu-tunggu. Jawaban dari akhir cerita versi saya : Tuhan adalah kekuatan saya. Meski apapun yang bakal terjadi dihadapan, entah itu saya bakal menikah dengan cowok bukan Batak atau sebaliknya. Saya ga pernah tahu, saya serahkan sepenuhnya sama Tuhan. Asa sonang rohangku.

Well, film-nya masih ada sepertinya di bioskop. Bisa dijadikan sebagai alternatif mengahabiskan malam minggu yang basah ini dengan menonton dengan keluarga. Hmmm.. seketika saya kangen lagi sama mak di kampung, kemaren kurang erat dan lama meluk beliau.
Have a nice weekend.

Love all,

-uLLy-

January 08, 2013

annually-home

by uLLy di 5:01 am 0 komentar
22 Feb 2012

06.00 AM
woke up a bit early, need for packing soon… Mikirin betapa banyaknya barang yang mesti dirapikan. Gosh… ini sungguh terlalu…
setelah melihat, menimbang, memikirkan hingga diputuskan untuk menggunakan koper terbesar yang saya punya, yg terakhir kali dipergunakan tahun lalu saat pulang dari Korea… kereeeennn..
After packing, beberes rumah dan printilan yang mesti di perhatikan dengan seksama, semisal mesti mengenyangkan ikan-ikan kesayangan saya, membayangkan mereka butuh asupan makanan yang cukup untuk puasa selama empat hari kedepan.. semoga ga sampe setahun yah ikan2 ku…

09.30 am

bersiap ngelayap ke Penvil… bagosss banget kelakuan gw yah… masih ajah penasaran kali-kali ajah nemu barang diskkon yang bisa di bawa pulang…. *devil-laugh… hahhahaa
dan ternyata, sungguh menemukan hasrat hati setelah berputar-putar selama hampir 5 jam dan sukses menguras isi ATM, langsung insaf dengan berinisiatif pulang segera.

14.00 pm

ternyata si mas udah nungguin di rumah, yesss….perbuatan sungguh terpuji sore ini.. hahhaa.
Isi kepala dengan intuisi sedari malam sudah berkecamuk tentang jam keberangkatan. Saya kekeeeuuhh ingatnya berangkat jam 20.00pm… dan ternyata sosodara, intuisi kadang jangan pernah diabaikan, karena di detik terakhir ninggalin rumah saya ngecek jadwal penerbangan 19.30pm… Gossshh.. ini sudah 16.05 pm dan saya masih dirundung hujan yang sepertinya enggan untuk berakhir.
Dengan segenap kekuatan dan ketakutan yang datang bersamaan, serta menanggung beban koper yang sungguh amat membuat teraniaya, tidak hanya penupang tetapi juga supir yang mengendarai sepeda motor yang besarnya tak seberapa itu.
Kita ngebut ke terminal DAMRI, dan yang ditakutkan ternyata kenyataan…. si DAMRI idaman hati ternyata sudah berangkat 15 menit-an yang lalu sedang yang selanjutnya masihhhhh di jalan yang ga tau posisi terakhir dimana.. GPS manaaaa.. manaaaa…

16.30 pm

si mas ngebut ngejar si DAMRI dengan harapan bisa nyegat dimana gitu. Kita sungguh tak mampu, hanya bisa melihat punggung bus yang merangkak memasuki tol dalam kota…nyarissss….
Taksi… itu pilihan terakhirrr… dan hampir putus asa-lah saya, ketika hampir semua taksi yang berada di sekitaran pancoran-reserved.. apaaaahhhhhhh??? @#@$@%...
Ditengah keputus asaan yang masih ter-toleransi itu, saya melihat ada taksi yang ga jelas namanya tapi ada stiker “Bandara”. Siap2 dicegat, tapi didahului sama dua wanita muda yang ternyata ada di sebelah kanan saya. Saat itu, saya hanya berbisik “semoga mereka ga jadi naik”… dan ternyata yessss… pas supir ternyata memang mau balik ke bandara….. dan saya masukkk..
Berada di dalam taksi, sungguh nyaris membuat saya komat-kamit baca doa yang entah sungguhan atau karena paniK. Terpujilah Tuhan yang merancangkan yang baik untuk hambanya yang hina-dina ini, karena pak supir sungguh sangat tulus dalam mengendara..halahhhh! Tapi sungguh sore lagi-lagi saya ditunjukkan pelajaran hidup: ceritanya si bapak supir ini baru saja mengantarkan tamu-nya dari bandara menuju hotel Kaisar. Situasi perjalanan dari Bandara-Kaisar benar-benar sekarat banget dari hujan-banjir-sampe macet. Sesampai di Kaisar, sungguh malang tak dapat ditolak, pak supir malah di”kebiri” ongkos taksinya oleh si tamu. Tamu keukeuh untuk hanya bayar Rp. 120.000,- dari Rp. 150.000,- dari charge taksi. Gileee yah, baru tau ada mahluk yang setega itu. Kalau memang ga mampu bayar taksi, yah monggo jangan naik taksi, kayak saya ajah langsung tau diri nyari DAMRI, selesai!. Namun, rejeki ga akan pernah tertukar-sungguh. Dalam kondisi seperti itu, pak supir malah langsung “nemu” saya yang clingak-clinguk panik nyari taksi. Thanks God, sudah mengajarkan saya sedikit demi sedikit tentang hidup dan kehidupan.

18.00 PM

Akhirnya nyampe di bandara dan menemukan “cukup” banyak penumpang pesawat yang mesti kecewa-marah-bahkan ngamuk karena tiket sudah hangus. Nasib pakai armada kelas ekonomi yah begini ini, tak bisa “claim”, mateeekkkkkk..

21.00 pm

Lagi-lagi pencobaan datang. Gimana engga, delay-nya ampe 2 jam boo’…

23.30 PM

Finally landed at MES…. seneng banget ada di pulau kelahiran lagi. Bagoooossss, perjalanan masih ada 3 jam lagi ke “home sweet home.” Pekerjaan selanjutnya adalah menjadi “navigator” selama perjalanan medan-siantar, ga tega kalo bokap nyetir sendirian dan bengong… hehhehee

03.30 PM

Mendarat di tempat tidur dengan nyenyak. Liburan ini sungguh perlu dinikmati dengan semena-mena. hahhahahaaa….



Have a wonderful year....
PS: Next post is about "2013-wanna be"
Love,
-uLLy-
 

relax-breathe-smile Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei