October 27, 2014

My Weird-Dream

by uLLy di 8:16 am 0 komentar
Dear blog,
Malam ini terasa gamang di hati saya. halah! Saya sedang leyeh-leyeh di atas tempat tidur sambil mengaktifkan layanan internet dari hape lawas saya. Tiba-tiba temen mengirimkan pesan melalui grup wa. Katanya: ”Selamat kepada Ibu Susi Pudjiastuti yang diangkat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Tingggg...!!!!

Perkara siapa menterinya memang tidak jadi soal buat saya. Buat saya itu masalah ”bendera”. Integritas-profesionalisme-smart mungkin hanya bonus.

” Terus kenapa mesti gamang, ly?”: hati saya berseru.

Okey begini yah. Saya bukan penggemar atau sebaliknya dari Ibu nyentrik yang satu ini. Seingat saya, sewaktu praktek integrasi di Pangandaran pertengahan 2005, beliau terlihat ”impressive” waktu itu. Rambut bondol, badan ceking, kulit tanning, perokok dan bertato. Beruntung beliau punya suami tegap nan ganteng dan putri bule nan menawan. Waktu itu, berdasarkan cerita pegawai-pegawai perusahaan, beliau memang tak tamat SMA pun. Betul, membangun lingkaran bisnisnya, dari mulai menjadi pengepul ikan di TPI Pangandaran. Akhirnya, berhasil membangun perusahaan ASI Pudjiastuti tempat saya praktek 1,5 bulan waktu itu. Mengesankan bukan.

Menjadi Menteri KKP di Kabinet Kerja bentukan Jokowi –JK mungkin terlihat ”out of the box”. Punya menteri tak lulus SMA, apa tak bikin galau yang lagi nulis disertasi. #kabur.

Kita skip bagian ini dulu!

Yang mau saya catat dalam rangkaian perjalanan hidup saya adalah :”bersiaplah ly, siapa tau 20 tahun lagi kesempatan itu menghampiri”.

Saya yakin hampir setiap otang tahu akan jalan untuk meraih kesuksesan atas apa yang diimpikan. Akan tetapi, tantangannya adalah kadangkala kita tidak sungguh-sungguh dalam meng-eksekusi mimpi kita itu. Tak mau berjuang sampai berdarah-darah apalagi. Okey ambil contoh paling gampang, semua taruna tahu bahwa untuk mendapatkan IPK terbaik dia harus : mengerjakan tugas dari dosen dengan sungguh-sungguh, belajar dengan tekun, kuliah tidak mengantuk, bersikap sopan dan hormat pada dosennya. Nah, tantangan terbesarnya adalah: malas, ngantuk dan tidak memotivasi dirinya. Ketika taruna lain bersusah payah mengerjakan praktikum yang ribet, membuat laporan di malam hari, dia hanya menyontek praktikum temannya atau senior yang lalu, persis!. Hasilnya kita sudah pastikan seperti apa.

Saya pernah baca blog adik tingkat saya, Rifki Furqan tentang kesiapan dan kesempatan. Kesiapan diri untuk setiap kesempatan yang menghampiri. Kita tidak pernah tau kapan kesempatan akan datang. Begitulah cara saya untuk mulai mengurai mimpi-mimpi saya. Sedapat mungkin untuk berusaha menunjukkan yang terbaik, siap menerima kesempatan. Memulai untuk konsisten dengan apa yang saya kerjakan saat ini. Saya yakin, proses yang ”baik” akan menghantarkan kita pada situasi yang terbaik di masa depan, akan datang. Walau kadang tidak selalu sama dengan apa yang diharapkan memang. Sebagai Taruna yang menginginkan untuk bisa membuka lahan bisnis perikanan dalam memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, maka sudah wajib hukumnya untuk mempersiapkan kemampuan bahasa inggris sejak awal, menambah wawasan dengan cara mengakrabkan diri dengan informasi dari network/internet.

”The world of tomorrow belongs to those who can process information, see relationship and trends, and be agile and responsive to change as the world changes” –Robert T Kiyosaki (Why “A” Students Work for “C” Students, and “B” Students work for the Goverment). Ini mungkin stereotype, bahwa anak-anak jenius ”A Students”hanya akan bekerja “aman”. Kadang kita tidak cukup menjadi hebat saja, tetapi harus terus berkembang agar mereka yang jenius juga mampu menghadapi dunia esok. Saya tunggu anak-anak hebat bangsa ini untuk mulai bergerak, setidaknya Bu Susi Pudjiastuti sudah membuktikan. Perlu kerja keras, komunikatif dan meningkatkan kapasitas diri untuk masa depan yang bermartabat.

”Gimana perasaannya setelah nulis ini, ly?” Ujar lagi dalam hati.
Bersiap! Periode ini milik Ibu Menteri nyentrik itu, tapi periode nanti milik saya! Amin.....

Sampai ketemu di anak tangga yang paling ujung yah. Hanya mereka yang sunguh-sungguh yang bisa sampai disana, either A Students or even C Students.

Fighting
 

relax-breathe-smile Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei