November 29, 2010

will you....

by uLLy di 9:35 pm


Senja merapat menuju karib malam, lebih awal dari biasanya kalo dimusim dingin. Sore tadi kekasihku mengirimkan sepenggal pesan di telepon genggamku:”ku tunggu di depan gedung lab-mu pukul 9 malam, 나중에 봐요! see u!” tulisnya. Aku bergegas membereskan meja kerjaku yang berserakan dengan paper dan mematikan komputerku. Tak ingin terlambat, aku sudah merindui wajah kekasihku sejak semalam, gumamku kalap. Ku percepat langkah ketika menuruni anak tangga dari lantai dua menuju pintu keluar itu. Sebentar kukibaskan poni yang menghalangi pandangan di balik kaca mataku. Kurapatkan jaketku, kali ini tanganku pun tak lupa kubungkus dengan sarung tangan hitam beludru lengkap dengan pita di pangkalnya. Ini hadiah dari orang tua Joe-Jin, kekasihku. Sarung tangan yang selalu nyaman aku pakai tiap kali cuaca mendadak ekstrim dinginnya. Hangat, hilang bekunya.

Aku terpaku sesaat, memandang sekeliling. Sepi. Tapi dari arah timur, tanpa sepengetahuanku, kekasihku langsung memelukku. Hangat. ah, bodoh sekali rasanya tak menyadari hadirnya yang begitu tiba-tiba. Wangi pasta gigi kesukaannya merebak ketika mulutnya menyuarakan: “진짜 보고 십다 (jinja bogo shipda )! I really miss u!”. Aku hanya tersipu, masih saja kaku dengan ini. Padahal kalo perempuan korea kebanyakan, dibegitukan biasanya bisa langsung teriak2 histeris.. hahaha, saya lebay kalo yang ini.

Tanganku langsung dituntunnya menuju mobil yang terparkir di sudut yang sama dengan kedatangannya. Mobil melaju dengan kecepatan sedang, sesekali tangan kanannya iseng menggengam jemariku, dia tau kalo jemariku selalu dingin. Dan tiap kali dia menggenggam, rasa hangat menjalari. Kami tak banyak bicara, disamping dia memang pendiam, aku juga seperti kehilangan selera humor. Semacam ingin menikmati romantisme selayaknya pasangan seperti di serial drama favoritku itu. Biarlah. Alunan musik lembut mengalun di mobil SM5 berwarna hitam itu, tanpa jeda.

Malam itu, aku tak ingat entah berapa kali dia memandangiku, dalam. Aku mencoba untuk bertingkah seperti kencan-kencan kami sebelumnya.
“Kenapa dia begitu kikuk malam ini?, pikirku.

Padahal kami sudah setahun ini menjalin kasih. Tapi tidak dengan malam ini, dia banyakan diam saja. Mobil ternyata diarahkan ke pantai Haeundae.

“Hey.. kenapa mengajakku ke pantai di suhu dingin seperti ini?” ujarku protes.

Dia hanya menatapku sekilas, mesin mobil tetap dinyalakan, agar hawa hangat bisa terus terjaga. Kali ini tangannya sibuk mengganti musik yang sedang terputar lembut itu. Lagu itu, aku pernah mendengarnya di Youtube, suka sekali.

“Dia juga tau ternyata?”, gumamku.
Rasa penasaran yang baru akan terlontar, tiba-tiba bungkam, sesaat dia mendaratkan kecupannya di keningku.

“Will you marry me?”, ucapnya di sepenggalan kata, sambil mengeluarkan cincin bertahtah-kan berlian mungil itu. Aku hanya terdiam, tak percaya. Nafasku seakan hanya sampai tenggorokan saja rasanya. Dada berdentang tak karuan, aku ingin meledak, sepenuhnya.

Kekasihku menatap lurus-lurus ke arahku, sebelum aku sempat berkata :”Kiss me!”
“He?”
“Kiss me,” ulangku, menggigit bibir bawahku.

Secepat kilat, kekasihku menekankan bibirnya dengan semangat. Aneh, harusnya aku tersengal tiap kali dicium seperti ini. Tapi entah kenapa, nafasku justru makin teratur. Aku menangkup wajah kekasihku dan mencium bekas cukuran di sepanjang garis rahangnya. Ciuman itu meninggalkan jejak basah dari daerah dekat telinga hingga jakun kekasihku.

“Should we continue this?”, Tanya kekasihku, sedikit khawatir.

“Hey, you’re asking me?”, jawabku tak mau kalah.

Tanpa menunggu sepersekian detik, mobil langsung dijalankan membelah malam. Melaju lebih kencang dari yang tadi. Aku tak sempat bertanya, karena sejurus kemudian aku membaca tulisan “IRISH APARTE”, tempat tinggal kekasihku yang memang tak jauh dari pantai Haeundae. Pasrahku sudah tak pakai logika.

NB: ini lagu yang meng-inspirasi tulisan ini, tadinya!! harusnya pun pen-diskripsiannya merunut ke lirik lagu ini, tapi koq yah saya malah melenceng ke yang "iya-iya" gini yah?? ..*tepok jidat..

0 komentar:

Post a Comment

 

relax-breathe-smile Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei