
Dan tak terasa minggu ini sudah memasuki minggu advent I, minggu persiapan menyambut kelahiran Tuhan Yesus. Kalau dulu waktu masih sekolah di kampung, masa advent ini punya arti tersendiri bagi saya. Masa advent yang artinya masa penantian, menunggu kelahiran Tuhan Yesus, memberikan saya waktu untuk merenung.Kita kembali diajak untuk mensyukuri apa yang sudah kita lalui setahun belakangan ini, menelaah perjalan hidup. Natal selalu diidentikkan sebagai puncak perayaan itu, padahal Natal adalah bagian dari proses penantian itu tadi.
Bagi pengikut Kristus, Advent sekaligus mengandung dua makna penting: Merayakan masa penantian kelahiran Kristus, sekaligus merayakan masa penantian kedatangan Kristus sebagai Hakim Adil pada kedatangan-Nya yang kedua.
Kita percaya Tuhan Yesus datang kedunia ini untuk menebus kita yang berdosa ini. Menyelamatkan kita dari kebinasaan.
Tak terasa pula ini adalah tahun ke-empat merayakan momen Natal tanpa keluarga terdekat, mami dan bapak yang selalu saya rindukan, abang dan adik perempuanku yang kusayang. Memang kasih tak mengenal jarak, apapun itu. Karena itu saya selalu merasa dekat walau secara nyata kami terpisah ribuan mil dan saya sendirian di negara yang diambang perang ini.
Siang ini, ditengah hembusan udara hangat dari heater di ruang kerjaku, tiba-tiba ada rasa rindu yang menyeruak tak tahu malu tak kala senandung lagu ARBAB yang ku youtub-ing menggema melalui headset. Ah, merindui masa muda dan teman-teman ABG ku saja. Malam minggu di gereja bersejarah dengan iringan petikan gitar dan senda gurau kala latihan paduan suara. Yup, paduan suara adalah sebagian dari nafas-ku, setengah dari jiwaku. Bergetar dan merinding kala mendengar paduan suara, kadang sampai ingin menangis pun. Menjajaki kenangan masa muda, hahahha.
Mencoba ber-nostalgia melalui lagu ini:
0 komentar:
Post a Comment