
Siang ini saya nongkrong di twitter. Mulai baca-baca TL yang di twit-kan oleh para tweeps juga. Dan tiba-tiba muncullah kicauan dari om Jokoanwar soal #saveJiffest.
Katanya:
Jiffest, punya potensi besar untuk jadi besar. Sayang nggak dapet dukungan pemerintah dan sekarang terancam bubar. :( Jokoanwar
Saya langsung crosscheck ke web resminya Jiffset dan benarlah bahwa Jiffest tidak mendapat dukungan dari pemerintah. Terancam batal jika Jiffest ga mampu mengumpulkan dana sebesar 1M itu. Padahal ini sudah penyelenggaraan yang ke-12 kalinya, sepanjang satu deKade yang lalu Jiffest ternyata masih dapat support dari pihak luar, namun sekarang bantuan itu dihentikan dan Jiffest harus mencari sponsor dari pemerintah maupun pihak local. Waktu penyelenggaraan tinggal hitungan hari lagi dan panitia masih kekurangan dana sebesar 1M. Dan inilah saatnya untuk kita, orang-orang muda Indonesia, pecinta seni dan menyakini bahwa film adalah juga karya seni yang mampu bercerita banyak tentang berbagai sisi kehidupan, bersama-sama mendukung acara ini.
Kenapa saya ikut-ikutan nulis tentang Jiffest yang notabene saya pun belum pernah ikut event itu. Semua itu disebabkan kekaguman saya tentang event yang sama disini yakni PIFF (Pusan International Film Festival). Ini kali yang ke-15 dilaksanakan di Pusan. Hasilnya? Sangat antusias. Kita bahkan harus pesan tiket jauh-jauh hari untuk demi bisa nonton film-film yang masuk nominasi. Kita pun disuguhkan film-film cerdas dari berbagai negara dengan berbagai latar belakang cerita yang unik. Ini Penting, Cerdas!!!!
Tapi sayang, diantara teman-teman mahasiswa Indonesia disini pun menganggap film-film itu bukan jenis film komersial atau yang sedang tayang di bioskop-bioskop, jadi ga terlalu punya hasrat untuk ikutan nonton. sayang sekali, tadinya pikir itu cuma jadi anggapan individu saja. Namun pada akhirnya saya menemukan juga ada yang nge-tweet dan bilang: Jiffest itu ga penting!!! Wah,saya tak mau berdebatlah tentang itu, mungkin selera orang beda-beda. Yah belajar memaklumi saja. Padahal kalo Jiffest bakal terlaksana, akan banyak pekerja seni luar negeri yang datang ke Indonesia, bukan hanya sekedar ingin nonton saja tetapi berkesempatan melihat budaya dan keindahan alam Indonesia lebih dekat. Kapan lagi kita bisa bangga sama negara sendiri terlebih lagi sama hasil karya anak-anak bangsa sendiri. Film, Seni, Panorama: kesemuanya itu bisa jadi ajang menjual dirinya Indonesia. Serta memberikan harapan bahwa masih ada orang-orang muda Indonesia yang kreatif yang senantiasa mengembangkan sikap optimis daripada ikut-ikutan meratapi nasib bangsa yang dirundung berbagai masalah akhir-akhir ini.
Apapun itu nantinya keputusan Jiffest, saya akan tetap dukung. Karena Jiffest itu salah satu ajang menimba ilmu tentang per-film bagi anak-anak bangsa yang bergelut di bidang itu.
"Setelah 11 tahun kami berjuang, sekarang kami mengajak publik untuk berjuang bersama" - Shanty Harmayn#savejiffest
Jiffest God Bless U….
0 komentar:
Post a Comment